Blogodolar Tips & News |
Kisah Sedih Sang Blogger Ndeso Posted: 30 Oct 2011 10:57 PM PDT Jangan salah sangka dulu. Sebutan blogger ndeso bukan untuk Anda, melainkan untuk saya. Bukan untuk merendahkan kemampuan saya, bukan pula meremehkan diri saya. Namun, ini semata-mata karena saya tinggal di sebuah desa (deso dalam bahasa Jawa) terpencil. Tinggal di sebuah desa yang jaraknya 600 Km dari Makassar, Sulawesi Selatan, membuat saya sering menjumpai hal-hal yang tidak mengenakkan (menyedihkan). Hal-hal apa saja itu? Berikut adalah beberapa kisah sedih yang saya alami: 1. Setiap hari mati lampu Desa saya mendapat pasokan listrik dari PT Inco, Tbk. Pasokan listrik ini dikelola oleh PLN lokal. Dari informasi yang saya peroleh, listrik ini sebenarnya dikhususkan untuk beberapa desa di seputar perusahaan tersebut. Entah untuk mengeruk keuntungan yang lebih banyak atau perintah pemda setempat, PLN mendistribusikan listrik tersebut ke beberapa desa yang tidak ada ada di seputaran perusahaan. Akibatnya, setiap hari desa saya mengalami mati lampu karena kekurangan daya. Durasi mati lampu bermacam-macam. Kadang lima menit, satu jam, dan bahkan bisa lebih dari 3 jam. Waktunya pun tidak menentu. Bisa pagi hari, siang, sore, dan malam hari. Kondisi ini membuat saya stress karena tidak jarang aktivitas online saya terhenti gara-gara mati lampu. 2. Koneksi internet lambat Saya pernah menggunakan Telkomsel Flash untuk berinternet. Karena membuka email Yahoo saja bisa memakan waktu setengah jam, saya beralih ke Flexi. Koneksi Flexi lebih baik daripada Telkomsel Flash, namun tetap dalam kategori lambat. Sampai saat ini, saya belum pernah sukses membuka sebuah video di YouTube menggunakan Flexi. Setali tiga uang, saya juga tidak bisa mengakses cPanel Blogodolar yang menggunakan hosting Doreo. Alasannya, koneksi internet yang terlalu lambat sehingga disinyalir “berbahaya” oleh penyedia hosting tersebut. 3. Sering tidak ada sinyal Flexi Bila hujan rintik-rintik atau deras, sinyal Flexi sering hilang. Yang lebih parah lagi, sinyal ini sering hilang tanpa pengaruh cuaca. Contohnya saat saya beraktivitas online dini hari. Alih-alih mendapatkan koneksi internet yang bagus, saya malah tidak bisa beraktivitas karena sinyal tidak ada. 4. Kesepian Jumlah blogger yang ada di tempat saya bisa dihitung dengan jari. Itu pun sebagian besar karyawan (blogger paruh waktu) yang aktivitas ngeblognya terbatas. Kondisi ini membuat saya kesepian. Tidak ada teman ngobrol seputar ngeblog. Tidak ada kolega untuk mendiskusikan bisnis online. Tidak ada pula teman satu profesi sebagai full time blogger. Sebenarnya saya dan beberapa teman telah mendirikan Probaners (Pro Blogger Wanna be Sorowako) pertengahan tahun ini. Jangankan berniat mengembangkan komunitas tersebut, teman-teman saya tersebut sangat sulit diajak berkumpul. Selalu saja ada alasan. Padahal, bagi saya kumpul bareng dengan sesama blogger sangat penting. Selain bertukar pengalaman, hal ini juga untuk jeda sejenak dari aktivitas online yang adakalanya menjemukan. Itulah 4 kisah sedih yang saya alami sebagai blogger ndeso. Saya berharap kisah sedih ini hilang setelah saya pindah ke kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, atau Makassar (saya saat ini sedang dalam proses pindah tempat tinggal). Dengan demikian, saya bisa menyebut diri sendiri sebagai blogger kota atau bahkan blogger metropolitan (bila tinggal di Jakarta). Apakah Anda punya pengalaman serupa dengan saya? Postingan Terkait |
You are subscribed to email updates from Blogodolar To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar